Jumat, 06 Agustus 2010

Thufail Al-Ghifari - UMUR UMAT ISLAM


ketika fundamental adalah teroris dan demokrasi berorasi
dalam alunan kata rangkaian iblis
sumpah serapah untaian kata tragis liberalis
syair demokrasi memecah belah turki dan kebisuan
propaganda mata mata logika yg dustakan nilai aqidah
neraka tipu daya pluralisme agama
dari teluk ambalat hingga fenomena syiah vs sunni di irak
terdesak dari pertikaian bidak catur yg buta terkuak
pembakar intisari ukhuwah diatas ego golongan
pukul rata keluguan umat layaknya seribu ahli surga
maka bersuka citalah penemu benua amerika
ketika pengunjung kabah tak sajikan suara atas darah di palestina
berrseteru dari misteri militansi Taliban
sempurna dalam kerapuhan mata2 dari ketakwaan
ketika kapitalisme begitu manjur bersahabat dgn ketupat lebaran
dan islam menbunuh islam menjadi pahala
mereinkarnasi alasan di liang lahat slogan kekalifahan
penyeru batas propaganda da’wah palsu
berdiri diantara argumentasi rohani terbalut hawa nafsu
pemuja wadah arsitektur media kekafiran
ketika argumentasi mentahkan cerita para salafus soleh
dan serumpun jihad harus berpecah belah untuk satu alasan serupa
ketika semua merasa yg paling ahlus sunnah wal jamaah
brapa lama lagi umur umat islam

hermenetika dari omong kosong logika absurd orientalis
pudarkan makna definisi jelaga retoris
penggubris sandi alam dajjal penghinat histories
mem backup batas individualis teorikal para badut zionis
untuk setiap Molotov dari setiap botol coca cola
dan mc donal menjadi 100 0/0 halal bersenggama
berduet bersama Marlboro dan tafsir al azhar
berceritalah para anekdot ateis dalam kedangkalan syek siti jenar
dari catatan putih para penghianat tauhid
utk para pembual yg ikut membantai saudara islam kami disluruh dunia
merubah jenin menjadi diskotik baru berlabel anti teroris global
berduet bersama aril Sharon dan pemikiran liberal
bumbu paling menyedihkan ari fenomena bir bintang 0 0/0 alkohol
dan senyawa paramadina memang telah cukup membuat islam menjadi tolol/ sengketa tanah dan minyak bumi
batu bara membara membantai sesama propaganda atas umat yg tak bersalah/ saat islam membunuh islam tak lagi jadi prahara
dan setiap kuffar lebih penting menjadi saudara
menyayat duka setiap tetes mata aroma intifadoh
lupakanlah che gwevara dan syair pagi hutan Bolivia
ketika revolusi berarti demokrasi dan seks bebas
membusuk bersama argumentasi islam kiri
episode paling mutakhir salah kaprah mansour fakih

hitunglah umur umat islam ketika langit menghitam
diruang hukum yang tak perlu lagi merajam
terlupakanlah zat yag tiupkan ruh didalam rahim
foto sintesa dari budaya pendusta agama ibrahim
saat al quran hanya pengantar debu hiasan rumahmu
dari zaman kezoliman yg asingkan setiap puing kemurnian islam
ketika teroris berarti musollah dan penjaga tauhid
maka demokrasi mengambil tmpt bersama selinting ganja & jack Daniel
panorama pembakar batas hewan dan manusia
cakrawala tahajud yg tak sanggup lagi bersujud
pada dimensi ketika poligami berarti neraka
dan prostitusi menjadi hak asasi
ketika kondom fiesta menjadi solusi norma
menjamu kapitalisme dalam retorika syariat
raga dari propaganda albert pike dan ibnu arabi
lebih busuk dari argumentasi pembenaran murtad ala nafa urbach
dan consensus hak cipta sukses racuni anak bangsa
yg memasang jaring konsumerisme dari idiom professionalisme
ketika nasyid sudah tak beda lagi dgn backstreetboys
dan dewa 19 ternyata lebih harokah dari syair pagi falujah
senjata paradigma paling ironis
sejak peringatan bahaya merokok ada disetiap bungkus rokok
dan mui belum juga mengerti bahwa hak cipta adalah milik allah
fatwakan umat sekaligus membela selangkangan bill gates

0 komentar: